Profil Desa Jatisari

Ketahui informasi secara rinci Desa Jatisari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jatisari

Tentang Kami

Desa Jatisari, Kecamatan Kebumen, pusat pertumbuhan strategis dengan populasi padat dan ekonomi dinamis. Dikenal sebagai sentra industri genteng dan bata, serta pertanian produktif, desa ini memadukan tradisi dengan pembangunan infrastruktur modern.

  • Pusat Industri Kerajinan

    Jatisari ialah salah satu pusat penting dalam industri genteng dan batu bata tradisional Kebumen, yang menjadi penopang utama ekonomi lokal.

  • Lokasi Strategis dan Aksesibilitas Tinggi

    Terletak hanya beberapa kilometer dari ibu kota Kabupaten Kebumen, desa ini memiliki aksesibilitas yang sangat baik dan infrastruktur jalan yang terus berkembang, mendukung mobilitas penduduk dan distribusi barang.

  • Pembangunan Sumber Daya Manusia

    Kehadiran fasilitas pendidikan, termasuk pembangunan kampus universitas, menandai komitmen Jatisari dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk masa depan.

Pasang Disini

Berada di jantung Kabupaten Kebumen, Desa Jatisari menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis, memadukan corak agraris dengan geliat industri kerajinan yang telah mengakar selama puluhan tahun. Sebagai bagian dari Kecamatan Kebumen, desa ini tidak hanya menjadi penopang permukiman bagi ribuan jiwa, tetapi juga memainkan peran krusial dalam perekonomian lokal melalui sektor industri rumahan dan pertanian. Dengan lokasi yang strategis dan potensi yang terus dikembangkan, Jatisari menjadi cerminan desa modern yang berupaya menyeimbangkan tradisi dengan tantangan zaman.

Pemerintah Desa Jatisari, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Asror Muhlisin yang dilantik pada akhir tahun 2023, terus mendorong berbagai program pembangunan. Fokus utama diarahkan pada peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini menjadikan Desa Jatisari sebagai salah satu desa percontohan yang patut diperhitungkan di Kabupaten Kebumen.

Geografi dan Kondisi Wilayah

Desa Jatisari secara geografis terletak pada dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 30 meter di atas permukaan laut. Lokasinya yang strategis, beralamat di Jalan Kedungbener Km 2, hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Kebumen dan 12 kilometer dari Alun-Alun Kebumen, ibu kota kabupaten. Aksesibilitas ini memberikan keuntungan signifikan bagi mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi ekonomi.

Luas wilayah Desa Jatisari yaitu 172,4 hektar atau 1,724 kilometer persegi. Dari total luas tersebut, sekitar 107 hektar dialokasikan untuk lahan pertanian, khususnya sawah, yang menjadi sumber penghidupan bagi sebagian warga. Lahan permukiman mencakup area seluas 52 hektar, sementara 15 hektar sisanya dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti perkantoran, sarana pendidikan dan pemakaman.

Secara administratif, wilayah Desa Jatisari berbatasan langsung dengan beberapa desa lain, yang mendukung interaksi sosial dan ekonomi antarwilayah. Batas-batas wilayahnya meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Wonosari

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Adikarso

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Gesikan

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Depokrejo

Secara administratif, pemerintahan desa terbagi ke dalam 6 Rukun Warga (RW) yang membawahi sejumlah Rukun Tetangga (RT), mencakup beberapa dusun seperti Dusun Kedungjati, Pensautan, Jatisalam, Kewayuhan, Wonoboyo, serta area permukiman terpadu Perumahan Griya Jatisari Indah.

Demografi dan Kepadatan Penduduk

Berdasarkan data kependudukan semester pertama tahun 2024, Desa Jatisari dihuni oleh 6.719 jiwa yang tergabung dalam 2.143 Kepala Keluarga (KK). Komposisi penduduknya terdiri dari 3.459 laki-laki dan 3.260 perempuan. Angka ini menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang.

Dengan luas wilayah 1,724 kilometer persegi, tingkat kepadatan penduduk Desa Jatisari mencapai angka yang sangat tinggi, yakni sekitar 3.897 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini jauh melampaui rata-rata kepadatan penduduk desa pada umumnya dan lebih menyerupai karakteristik wilayah sub-urban. Tingginya kepadatan penduduk ini menjadi tantangan sekaligus potensi dalam hal penyediaan layanan publik, perumahan, serta pengembangan sumber daya manusia.

Karakteristik sosial masyarakat Jatisari dikenal religius dan komunal. Berbagai kegiatan keagamaan dan gotong royong rutin dilaksanakan, memperkuat ikatan sosial di antara warga. Pemerintah desa bersama tokoh masyarakat aktif menyelenggarakan acara-acara publik, seperti perayaan hari besar nasional dan keagamaan, yang turut menjaga keharmonisan warga.

Tulang Punggung Ekonomi: Industri Genteng dan Pertanian

Perekonomian Desa Jatisari ditopang oleh dua sektor utama: industri kerajinan dan pertanian. Desa ini merupakan bagian dari ekosistem besar industri genteng dan batu bata di Kabupaten Kebumen, sebuah warisan ekonomi yang telah menghidupi banyak keluarga secara turun-temurun. Puluhan unit usaha rumahan tersebar di berbagai sudut desa, memproduksi genteng dan bata merah yang kualitasnya telah diakui oleh pasar regional.

Meskipun demikian, industri tradisional ini tengah menghadapi tantangan serius. Berdasarkan laporan terkini pada pertengahan tahun 2025, para pengusaha genteng dihadapkan pada penurunan permintaan yang signifikan akibat pergeseran preferensi konsumen ke material atap modern seperti genteng metal. Kondisi ini berdampak pada penurunan harga jual dan omzet hingga 70 persen, memaksa para perajin untuk beradaptasi dan mencari strategi baru agar tetap bertahan.

Di sisi lain, sektor pertanian tetap menjadi fondasi yang kokoh. Hamparan sawah seluas 107 hektar dikelola oleh para petani lokal untuk menghasilkan padi dan produk pertanian lainnya. Pemerintah desa terus berupaya mendukung sektor ini melalui perbaikan dan pembangunan jalan usaha tani yang didanai oleh Dana Desa (DD) untuk mempermudah pengangkutan hasil panen.

Untuk memperkuat struktur ekonomi desa, Pemerintah Desa Jatisari mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Mandiri". Pada akhir tahun 2022, BUMDes Mandiri meresmikan tiga unit kios strategis yang berlokasi di tepi jalan raya. Pembangunan kios yang menelan anggaran Rp 78 juta ini bertujuan untuk disewakan kepada masyarakat, sehingga dapat menciptakan sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) yang baru dan berkelanjutan. Kehadiran BUMDes ini diharapkan dapat menstimulasi pertumbuhan usaha lain dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Pendidikan

Perkembangan Desa Jatisari tidak lepas dari pembangunan infrastruktur yang masif dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar jalan lingkungan desa kini telah dalam kondisi baik berkat program perbaikan dan rabat beton yang dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2019, menggunakan alokasi Dana Desa dan program tambahan seperti KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Infrastruktur jalan yang memadai ini secara langsung memperlancar aktivitas ekonomi, terutama distribusi hasil industri dan pertanian.

Salah satu perkembangan monumental di Desa Jatisari ialah peletakan batu pertama pembangunan kampus baru Universitas Ma`arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen pada Maret 2022. Kehadiran fasilitas pendidikan tinggi di wilayah ini merupakan sebuah investasi jangka panjang yang strategis. Pembangunan kampus ini tidak hanya akan meningkatkan citra desa, tetapi juga diproyeksikan akan membuka peluang ekonomi baru di sektor jasa, seperti penyediaan tempat tinggal (kos), kuliner, dan layanan pendukung lainnya bagi mahasiswa dan staf akademik.

Pemerintah desa juga secara rutin menyalurkan program bantuan pemerintah, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa. Penyaluran bantuan ini dilakukan secara transparan di balai desa dan ditujukan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk membantu meringankan beban ekonomi mereka. Program-program sosial seperti santunan untuk anak yatim juga aktif dilaksanakan, menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat.

Dengan segala potensi dan dinamika yang ada, Desa Jatisari, Kecamatan Kebumen, terus bergerak maju. Kombinasi antara lokasi yang strategis, ekonomi kerajinan yang tangguh, sektor pertanian yang produktif, serta visi pembangunan sumber daya manusia yang jelas, menempatkan Jatisari sebagai desa yang prospektif dan siap bersaing di masa depan. Tantangan yang ada, terutama di sektor industri tradisional, menjadi agenda utama bagi pemerintah desa dan masyarakat untuk dijawab dengan inovasi dan kolaborasi.